Mazmur 64-65
Berlindunglah Pada TUHAN!
16 Februari 2018
![](javascript:fbShare("703639703796626", "http://www.gky.or.id/gema.jsp?gemaId=1483", "Berlindunglah+Pada+TUHAN%21", "Bacaan Alkitab hari ini : Mazmur 64-65 Kita sering berharap bahwa yang mengalami hal-hal buruk, ancaman, dan tindak kejahatan hanya orang yang berlaku jahat saja. Akan tetapi, kenyataannya adalah bahw", "http://www.gky.or.id/images/gema.jpg", 520, 350))
Bacaan Alkitab hari ini : Mazmur 64-65
Kita sering berharap bahwa yang mengalami hal-hal buruk, ancaman, dan tindak kejahatan hanya orang yang berlaku jahat saja. Akan tetapi, kenyataannya adalah bahwa bahaya bisa mengancam siapa saja, termasuk orang beriman yang telah berusaha menjalani hidup benar di hadapan Allah. Bila orang benar dan orang jahat sama-sama bisa mengalami ancaman dan tindak kejahatan, apakah hal itu berarti bahwa orang benar tidak memiliki keistimewaan? Sebenarnya orang beriman dan orang jahat memiliki perbedaan yang mendasar. Saat menghadapi ancaman dan tindak kejahatan, orang jahat hanya bisa bersandar pada dirinya sendiri dan pada teman-temannya (yang umumnya sama jahat), sedangkan orang beriman bisa berharap dan berlindung kepada TUHAN (64:2-5).
Saat kita berlindung pada TUHAN, ada beberapa hal yang perlu kita ingat: Pertama, kita patut bersandar kepada TUHAN karena Ia memahami benar bahaya yang mengancam diri kita, dan Ia tahu cara mengatasinya (64:6-8). Kedua, walaupun orang yang berlaku jahat terhadap diri kita kelihatan perkasa dan selalu berhasil, akhir dari kejahatan adalah kegagalan dan kehancuran (64:8-9). Ketiga, bila kita berlindung pada TUHAN, hasilnya adalah bahwa orang yang melihat pengalaman hidup kita bersandar pada Tuhan akan menjadi takut akan TUHAN, dan pengalaman hidup kita bisa menjadi sumber kesaksian kepada orang lain (64:10). Keempat, bila kita berlindung pada TUHAN, kita bisa terus mengalami sukacita dan kita juga bisa merasa bangga karena TUHAN membela kita (64:11). Saat Anda mengalami ancaman bahaya, apakah Anda telah membiasakan diri untuk senantiasa bersandar kepada TUHAN? [P]
Kita sering berharap bahwa yang mengalami hal-hal buruk, ancaman, dan tindak kejahatan hanya orang yang berlaku jahat saja. Akan tetapi, kenyataannya adalah bahwa bahaya bisa mengancam siapa saja, termasuk orang beriman yang telah berusaha menjalani hidup benar di hadapan Allah. Bila orang benar dan orang jahat sama-sama bisa mengalami ancaman dan tindak kejahatan, apakah hal itu berarti bahwa orang benar tidak memiliki keistimewaan? Sebenarnya orang beriman dan orang jahat memiliki perbedaan yang mendasar. Saat menghadapi ancaman dan tindak kejahatan, orang jahat hanya bisa bersandar pada dirinya sendiri dan pada teman-temannya (yang umumnya sama jahat), sedangkan orang beriman bisa berharap dan berlindung kepada TUHAN (64:2-5).
Saat kita berlindung pada TUHAN, ada beberapa hal yang perlu kita ingat: Pertama, kita patut bersandar kepada TUHAN karena Ia memahami benar bahaya yang mengancam diri kita, dan Ia tahu cara mengatasinya (64:6-8). Kedua, walaupun orang yang berlaku jahat terhadap diri kita kelihatan perkasa dan selalu berhasil, akhir dari kejahatan adalah kegagalan dan kehancuran (64:8-9). Ketiga, bila kita berlindung pada TUHAN, hasilnya adalah bahwa orang yang melihat pengalaman hidup kita bersandar pada Tuhan akan menjadi takut akan TUHAN, dan pengalaman hidup kita bisa menjadi sumber kesaksian kepada orang lain (64:10). Keempat, bila kita berlindung pada TUHAN, kita bisa terus mengalami sukacita dan kita juga bisa merasa bangga karena TUHAN membela kita (64:11). Saat Anda mengalami ancaman bahaya, apakah Anda telah membiasakan diri untuk senantiasa bersandar kepada TUHAN? [P]
| "Orang benar akan bersukacita kar ena TUHAN dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah." Mazmur 64:11 |
Doa Orang Beriman yang Tertindas
Mazmur 69
19 Februari 2018
Mengenali Kedahsyatan Allah
Mazmur 68
18 Februari 2018
Lihatlah pekerjaan Allah!
Mazmur 66-67
17 Februari 2018
Kekuatan Cinta
Kidung Agung 8:5-14
15 Februari 2018
Kekaguman yang masih ada…
Kidung Agung 6:4-8:4
14 Februari 2018
Ketika Konflik Terjadi…
Kidung Agung 5:2-6:3
13 Februari 2018